7 Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Memukul Pada Anak

menghilangkan kebiasaan memukul pada anak

Kebiasaan anak yang suka memukul dan menyakiti temannya memang sangat mengkhawatirkan. Hal tersebut tidak boleh dibiarkan karena bisa menjadi karakter yang melekat padanya sampai dewasa. Tapi jangan juga menyikapinya secara berlebihan, karena justru akan memperparah kondisi anak.

Menghilangkan kebiasaan buruk tersebut pada anak tentu tidak mungkin terwujud dalam satu malam. Orang tua musti sabar dan melakukannya secara bijak. Hanya dengan cara itu, tentu lambat laun si anak bisa menghilangkan kebiasaannya memukul dan menyakiti orang lain.

Anak Memiliki Kebiasaan Memukul Teman? Ini Cara Mengatasinya

1. Nasehati dengan Baik

Senakal apapun anak Anda, upayakan untuk selalu mengedepankan nasehat yang baik kepadanya. Ajak anak bicara dari hati ke hati dan sampaikan kepadanya kalau kebiasaan memukul dan menyakiti teman bukan perangai yang baik.

Berikan juga gambaran bahwa  jika dia terus melakukan hal tersebut, lambat laun orang akan menjauhinya sehingga tidak memiliki teman seorang pun.

2. Ajari Anak Mengontrol Emosinya

Emosi yang tidak bisa dikontrol menjadi penyebab utama mengapa anak memukul temannya. Oleh karena itu, Anda perlu mengajarinya cara mengontrol emosi.

Ada beberapa cara yang bisa diajarkan kepada anak untuk meredakan emosinya. Di antaranya adalah dengan cara duduk ketika sedang emosi dalam keadaan berdiri. Jika Anda seorang muslim, meredakan emosi juga bisa dilakukan dengan cara berwudhu.

3. Tetapkan Hukuman Jika Memukul

Cara lain yang juga bisa dilakukan untuk mencegah anak suka memukul orang lain adalah dengan menerapkan hukuman jika dia memukul. Hukuman di sini tentu bukan dengan memukulnya, tapi dengan memberikan hukuman tertentu yang membuat dia menyesali perbuatannya.

Banyak jenis hukuman yang bisa diberikan, misalnya dengan memberikan tambahan pekerjaan rumah, melarang bermain HP selama 2-3 jam, dan lain sebagainya.

4. Memberikan Pujian Saat Anak Berperilaku Baik

Tentu saja Anda tidak hanya memberikan hukuman saat anak memukul temannya. Jangan lupa juga untuk memberikan pujian setiap kali anak bisa menahan amarahnya dan meninggalkan perbuatan agresif.

Pujian yang Anda berikan bisa menjadi pendorong baginya untuk terus berperilaku baik. Sebab, anak menyadari kalau Anda sangat menghargainya ketika berperilaku baik.

5. Jangan Memberikan Hukuman Kasar Pada Anak

Terkadang anak yang suka memukul orang lain karena meniru orang tuanya. Umumnya kondisi seperti ini terjadi ketika orang tua sering memberikan hukuman keras setiap kali anak melakukan kesalahan. Hukuman seperti justru semakin menambah perilaku agresif anak.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda selalu memperlihatkan sikap lemah lembut di hadapan anak. Jadilah panutan baginya, sehingga si anak menyadari bahwa menyelesaikan masalah tidak harus menggunakan kekerasan.

6. Dorong untuk Meminta Maaf

Ajari anak untuk meminta maaf setiap kali melakukan tindakan agresif kepada temannya. Tapi ingat, jangan memaksa anak, tapi sampaikan dengan cara yang baik.

Mendorong anak untuk meminta maaf secara tidak langsung mengajarinya untuk memiliki sikap empati kepada orang lain. Dengan begitu, di masa mendatang anak akan lebih mudah untuk mengontrol emosinya sehingga tidak mudah untuk memukul orang lain.

7. Awasi Penggunaan HP Anak

Pastikan Anda selalu mengawasi penggunaan HP oleh anak. Sebab, saat ini banyak sekali konten-konten di internet yang secara tidak langsung mengajarkan kekerasan dan sikap agresif. Pastikan anak-anak tidak menikmati konten yang seperti ini.

Lebih bagus lagi jika Anda membatasi penggunaan HP oleh anak. Selain bisa mencegah tindakan agresif darinya, juga mencegah ketergantungan kepada HP.

Itulah tadi beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebiasaan anak bertindak agresif dan memukul temannya. Jika Anda sudah menempuh semua cara-cara di atas dan belum membuahkan hasil, sebaiknya bawa anak Anda ke psikolog.

Anda telah membaca informasi tentang "7 Cara Efektif Menghilangkan Kebiasaan Memukul Pada Anak". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Rismal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *