Cara Mencegah dan Menghentikan Kebiasaan Anak Suka Mencuri

anak suka mencuri

Anak sering mencuri? Jangan biarkan hal tersebut. Sebab, ditakutkan akan menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihentikan. Lebih mengkhawatirkan lagi jika kebiasaan buruk tersebut terbawa sampai dia dewasa.

Perbuatan mencuri yang dilakukan anak memang sangat mengkhawatirkan. Tapi bukan berarti Anda harus menghukum secara berlebihan, bahkan sampai melukai secara fisik. Ada beberapa cara atau tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan menghentikan kebiasaan buruk tersebut.

5 Cara Mencegah dan Menghentikan Kebiasaan Anak Mencuri

Di bawah ini akan disebutkan beberapa tips atau cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah dan menghilangkan kebiasaan anak suka mencuri. Berikut detailnya :

1. Jalin Komunikasi Terbuka dengan Anak

Terkadang anak mencuri karena ikut-ikutan dengan temanya, iseng, atau karena menyukai barang yang tersebut. Hanya saja, si anak tidak mengetahui kalau perbuatan tersebut keliru dan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.

Oleh karena itu, sebaiknya orang tua menjalin komunikasi yang baik dan terbuka dengan si anak. Sampaikan kepadanya bahwa perbuatan tersebut tercela dan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Jika disampaikan dengan baik, tentu anak tersebut akan memahaminya.

2. Contohkan Sikap Jujur di Hadapan Anak

Umumnya seorang anak sangat mudah mencontoh apa yang disaksikan dari orang tuanya. Jika orang tua sering berbohong di depan anak atau sering memperlihatkan sikap tidak jujur di hadapannya, tidak mengherankan jika si anak memiliki kebiasaan berdusta dan bersikap tidak jujur.

Perbuatan mencuri termasuk salah satu efek negatif dari kebiasaan bersikap tidak jujur. Awalnya mungkin karena iseng, tapi lambat laun akan menjadi kebiasaan yang sulit dihentikan. Oleh karena itu, hendaknya orang tua mengajari anak bersikap jujur dengan memperlihatkan langsung di hadapan mereka.

3. Memberikan Pendidikan Agama Kepada Anak

Islam sangat memerhatikan pendidikan bagi anak. Oleh karena itu, dalam sebagian hadits Nabi Shallallahu Alaihi Wa Sallam menyebutkan tentang adanya pertanggung jawaban orang tua terhadap keluarga yang dipimpinnya, termasuk dalam hal ini masalah pendidikan anak.

Ajari anak dengan nilai-nilai islam, mulai dari masalah aqidah, ibadah, akhlak, dan yang lainnya. Nah, salah satu akhlak terpuji yang ditekankan di dalam islam adalah bersikap jujur dan amanah dan tidak mencuri.

4. Tunjukkan Rasa Kecewa Terhadap Perbuatan Mencuri

Ketika si anak ketahuan mencuri, orang tua jangan bersikap masa bodoh atau memandang enteng perkara tersebut. Agar si anak betul-betul menyesal dan menyadari kesalahannya, orang tua ‘wajib’ untuk menampakkan kekecewaan akibat perbuatan tersebut.

Jika orang tua menampakkan rasa kecewa, misalnya banyak diam dan tidak berbicara kepada anak atau sikap-sikap lainnya yang menunjukkan kekecewaan, diharapkan anak menyadari akan kesalahannya. Sehingga, anak bisa segera meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

5. Mengajari Anak Konsekuensi dari Mencuri

Sebagaimana yang disinggung bahwa anak yang mencuri mungkin tidak tahu kalau perbuatannya salah dan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung. Agar anak tidak mengulanginya, sampaikan dengan baik bahwa perbuatan tersebut keliru dan memiliki konsekuensi yang harus ditanggung.

Tidak perlu menakuti anak secara berlebihan. Cukup sebutkan bahwa di antara konsekuensi mencuri adalah malu terhadap orang lain dan diusir dari toko tempat mencuri. Ingatkan juga bahwa jika perbuatan tersebut diulangi, kemungkinan besar akan dilaporkan kepada polisi dan konsekuensinya jadi semakin berat.

Jika didetailkan, tentu saja banyak cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menghilangkan kebiasaan buruk suka mencuri yang dilakukan oleh anak. Namun 5 cara di atas merupakan yang paling efektif dan efisien untuk dilakukan.

Anda telah membaca informasi tentang "Cara Mencegah dan Menghentikan Kebiasaan Anak Suka Mencuri". Semoga bermanfaat dan menambah wawasan. Terima kasih.

You May Also Like

About the Author: Rismal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *